Mengenal Tentang MUN "Model United Nations"
PELAKSANAAN MODEL UNITED NATIONS (MUN)
Disusun Oleh :
M. Rekar Sudirman
A.
Pendahuluan
MUN adalah
singkatan dari Model United Nations. Di dalamnya kita akan
berdiskusi mengenai isu-isu hingga peristiwa hangat yang terjadi di dunia.
Dalam diskusi tersebut kita akan menjadi sebuah delegasi dari suatu negara,
yang mewakili negara tersebut sesuai dengan kepribadian negara tersebut. MUN
bertujuan untuk mencari jalan keluar dan mengambil sikap dalam menghadapi suatu
masalah atau peristiwa.
MUN merupakan
sebuah aktivitas yang mempertemukan para calon diplomasi Negara yang diwakilkan
untuk membahas berbagai isu, termasuk isu kemanusiaan, politik, ekonomi, dan
lain-lain. Dalam pelaksanaan aktivitas MUN semua delegasi akan
merepresentasikan kebijakan Negara yang diwakili, serta bagaimana kebijakan
yang telah dilakukan oleh pihak PBB (Persatuan Bangsa-bangsa) menanggapai isu
tersebut.
Model
United Nations
menyelenggarakan pendidikan simulasi dan/atau kegiatan akademik di mana siswa
dapat belajar tentang diplomasi, hubungan
internasional,
dan Pbb. MUN
melibatkan dan mengajarkan meneliti, public speaking, debat, dan keterampilan
menulis, selain untuk berpikir kritis, kerja sama tim, dan kepemimpinan kemampuan. Biasanya
kegiatan ekstrakurikuler, beberapa sekolah juga menawarkan MUN sebagai sebuah
kelas.
Peserta di
Model United Nations konferensi, yang dikenal sebagai delegasi, yang
ditempatkan di komite dan ditugaskan negara, atau kadang-kadang organisasi lain
atau tokoh-tokoh politik, di mana mereka merupakan anggota dari tubuh itu.
Mereka disajikan dengan tugas-tugas mereka di muka, bersama dengan topik atau
topik yang mereka komite akan membahas. Delegasi melakukan penelitian sebelum
konferensi dan merumuskan posisi yang akan mereka kemudian berdebat dengan sesama delegasi panitia, tetap setia kepada posisi yang
sebenarnya dari anggota yang mereka wakili.[4] Pada akhir konferensi, yang
terbaik-melakukan delegasi dalam masing-masing komite, serta delegasi, yang
kadang-kadang diakui dengan penghargaan.
Model UN
dimulai sebagai serangkaian mahasiswa-Model led Liga bangsa-Bangsa simulasi. Hal ini diyakini bahwa
Model pertama Liga bangsa-Bangsa konferensi yang diadakan pada tahun 1920-an,
sebelum transisi ke Model PBB setelah pembentukan Liga penerus
organisasi, Perserikatan bangsa-Bangsa, pada tahun 1945.[7] Saat
ini, beberapa Model Perserikatan bangsa-Bangsa konferensi meliputi simulasi
dari Liga bangsa-Bangsa di antara mereka komite persembahan.
Model
United Nations di
Indonesia pertama kali diselenggarakan di Universitas Indonesia. Sebanyak 167
mahasiswa dari berbagai universitas di seluruh negeri dan 5 mahasiswa yang
berasal dari negara-negara ASEAN tercatat sebagai pesertanya. Mereka menjadi
delegasi dari 100 negara yang tergabung dalam organisasi PBB. Dalam acara
tersebut terdapat general assembly, United nations security council, dan ASEAN
regional forum.
MUN menarik beragam kelompok mahasiswa dan fakultas terakreditasi /
perguruan tinggi dari seluruh dunia untuk menangani isu-isu global saat ini. Konferensi kami adalah program pembelajaran eksperiensial
yang memberi siswa pemahaman yang lebih baik tentang cara kerja orang dalam
dari PBB dan sebuah forum untuk mengasah ketrampilan dalam diplomasi,
negosiasi, pemikiran kritis, kompromi, berbicara di depan umum, menulis, dan
penelitian.
B.
Maksud dan Tujuan Kegiatan
1.
Mendukung
gerakan kepemudaan (Youth Movement) di kanca International.
2.
Membeerikan
sumbangsi serta mendorong majunya gerakan kepemudaan di kanca internasional
oleh Indonesia.
3.
Untuk
meningkatkan pengalaman international tentang kegiatan MUN dengan pembahasan
isu international abad 21.
4.
Menggerakan
kepemudaan untuk berperan serta sebagai masyarakat yang berwawasan
international.
5.
Untuk
melatih kemampuan kepemimpinan, analisis, dan diplomasi sebagai keahlian public speaking.
6.
Untuk
mengembangkan penegtahuan delegasi tentang Perkembangan Perserikatan
Bangsa-bangsa di Dunia dan
7.
Untuk
melatih pemikiran kritis dari para delegasi tentang global isu.
8.
Untuk
melatih kemampuan menyelesaikan masalah internasional dan meningkatkan kemampuan diplomasi.
9. Sebagai ajang aktualisasi diri dalam proses
pengembangan potensi para pemuda dalam bidang diplomasi, advokasi, konseling,
dan problem solving. Sehingga ketika kembali ke Negara masing-masing para
delegasi mampu menularkan semangat tersebut kepada pemuda yang lain.

C.
Pelaksanaan Kegiatan
Meskipun Model United Nations berasal dari Amerika Serikat, MUN klub dan
konferensi yang tidak terisolasi ke negara itu. Sebaliknya, seperti yang
sebenarnya PBB, PBB Model ini ditemukan di negara-negara di seluruh dunia.
Karena Model UN adalah desentralisasi dan telah tumbuh secara otonom di seluruh
dunia, ada perbedaan yang signifikan dalam bagaimana MUN dilakukan antara
daerah ataupun negara.

D.
Bentuk Kegiatan
Model United Nations alias MUN adalah
simulasi jalannya sidang Persatuan Bangsa Bangsa (PBB). Jadi, dalam pelaksanaan
MUN, kamu akan berperan sebagai seorang delegasi yang mewakili salah satu
negara anggota PBB dan memperagakan kerjanya dalam sebuah sidang PBB.
Simulasi sidang PBB atau MUN ini mulai
dikembangkan oleh Universitas Harvard pada tahun 1953. Hingga saat ini, Universitas
Harvard tentunya masih jadi tuan rumah Harvard National Model UN (HNMUN), salah
satu ajang MUN tertua dan terbesar di dunia. Setiap tahun, ajang HNMUN selalu
dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai universitas di seluruh dunia. Sebagai
sebuah kegiatan edukatif yang bertujuan untuk memperkenalkan PBB kepada para
pemuda, MUN juga mengasah banyak skill yang bakal berguna
untuk masa depan.
Beberapa siswa di Indonesia pernah
mengikuti MUN di luar negeri. Meskipun berasal dari Indonesia, mereka tidak
mewakili negara mereka sendiri. Akhirnya, para peserta dituntut untuk memiliki
wawasan mengenai negara yang mereka wakilkan. Supaya mereka dapat mengambil
respon yang sesuai dengan ideologi atau prinsip negara tersebut mengenai topik
yang tengah dibahas.
Ketika mengumpulkan informasi mengenai
negara yang kita wakilkan. Kita dapat menyusun segala informasi yang kita dapat
menjadi tindakan yang mungkin akan kita ambil sebagai delegasinya. Dalam
kondisi inilah, kami dituntut untuk berpikir antara hubungan politik dan sosial
di negara asing yang mungkin baru kita ketahui keberadaannya di muka bumi.
Dengan begitu, dapat menambah wawasan kita sendiri.
Ketika MUN berlangsung, suasana formal
memang sengaja dibangun. Beberapa delegasi akan menjadi pembicara umum dengan
cara mengajukan dirinya. Dalam kegiatan ini, para pembicara akan menyampaikan
pandangan negara mereka atas tema diskusi yang dibahas. Mereka akan diberi
waktu sesuai dengan perjanjian awal yang telah disetujui oleh seluruh delegasi.
Sebisa mungkin kita menyimak apa yang delegasi lain bicarakan, dan menjadi
pendengar yang baik. Kita akan diajarkan memecahkan masalah dengan suasana yang
kondusif sehingga waktu dapat digunakan dengan baik.
Delegasi yang tidak menjadi pembicara
utama dapat mengajukan mosi untuk membahas mengenai anak tema. Yang bertujuan
mengumpulkan masalah dan rintangan yang mungkin dialami beberapa negara. Dengan
begitu, hasil diskusi akan menghasilkan solusi yang dapat diterapkan di seluruh
daerah dimana delegasi berasal. Dalam mengajukan mosi tersebut, kita juga
mengajukan waktu untuk membahas sub tema tersebut. Setelah mosi terkumpul, kita
akan melakukan pengambilan suara. Voting ditujukan untuk mengetahui berapa
banyak delegasi yang ingin membahas hal tersebut dan berapa yang menganggap itu
tidak perlu dibicarakan. Juri akan menilai dan menetapkan apakah mosi berhasil
atau ditolak. Karena MUN adalah sebuah simulasi praktek diplomasi multilateral,
kamu harus berkomunikasi dengan perwakilan dari negara-negara lain, utamanya
untuk memperjuangkan kepentingan negara kamu. Tapi karena setiap negara punya
kepentingan yang berbeda-beda, kamu harus bisa berkomunikasi dalam bentuk
negosiasi.
E. Teknis Pelaksanaan
Dalam rangka untuk menjaga kesopanan, kebanyakan Model UN
komite menggunakan prosedur parlemen yang berasal dari robert's Rules of Order. Namun, sebagian besar
komite krisis melupakan formalitas prosedur parlemen sehingga untuk memastikan
operasi yang lebih halus. Selain itu, baru-baru ini Pbb telah mempelopori
upaya-upaya untuk memperkenalkan Model baru UN aturan prosedur yang berkaitan
erat dengan yang digunakan oleh aktual PBB. Karena tidak ada yang mengatur
tubuh untuk MUNs, setiap konferensi berbeda dalam aturan prosedur.
MUNs dijalankan oleh kelompok administrator dikenal
sebagai mimbar. Podium dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal. Masing-masing
komite biasanya memiliki kursi (juga dikenal sebagai moderator), anggota dari
mimbar yang memberlakukan aturan prosedur. Sebuah delegasi dapat meminta komite
untuk melakukan tindakan tertentu; ini dikenal sebagai gerak. Dokumen yang
bertujuan untuk mengatasi masalah komite yang dikenal sebagai resolusi dan
memilih untuk ratifikasi.
MUN komite dapat dibagi menjadi tiga sesi umum:
formal debat yang
dimoderatori kaukus,
dan tanpa moderator kaukus. Dalam debat formal, staf mempertahankan daftar
pembicara dan delegasi mengikuti perintah yang tertulis pada 'daftar speaker'.
Speaker dapat ditambahkan ke daftar speaker dengan mengangkat plakat atau
mengirim catatan ke kursi. Selama waktu ini, delegasi berbicara kepada seluruh
panitia. Mereka membuat pidato,
menjawab pertanyaan, dan perdebatan mengenai resolusi dan amandemen. Jika tidak
ada gerakan lain, panitia kembali ke formal debat secara default. Biasanya
ada batas
waktu. Dalam dimoderatori kaukus, panitia masuk ke reses dan
aturan prosedur yang ditangguhkan. Siapa pun dapat berbicara jika diakui oleh
kursi. Pemungutan suara pada gerakan ini diperlukan untuk pergi ke moderator
kaukus. Ada relatif lebih pendek waktu batas per pidato. Dalam tanpa moderator
kaukus, delegasi informal bertemu dengan delegasi lain dan staf untuk diskusi. Resolusi
adalah dasar dari semua perdebatan. Mereka dianggap sebagai hasil akhir dari
percakapan, tulisan,
dan negosiasi.
Resolusi harus melalui rancangan, disetujui oleh mimbar, dan konsekuen
perdebatan dan modifikasi.
1. Mendukung gerakan kepemudaan (Youth
Movement) di kanca International.
2. Menjalin tali persaudaraan antar
pemuda berskala internasional.
3. Memberikan sumbangsi serta mendorong
majunya gerakan kepemudaan di kanca internasional oleh Indonesia.
4. Sebagai ajang aktualisasi diri dalam proses
pengembangan potensi para pemuda dalam bidang diplomasi, advokasi, konseling,
dan problem solving. Sehingga ketika kembali ke Negara masing-masing para
delegasi mampu menularkan semangat tersebut kepada pemuda yang lain.
5. Sebagai referensi pemuda dalam kegiatan
diplomasi internasional berikutnya.
F. Target Kegiatan
Partisipasi dalam Model UN ini dimaksudkan untuk
mendorong negosiasi,
berbicara dalam keterampilan komunikasi selain itu, komite krisis,
yang berurusan dengan krisis skenario yang bisa kontemporer atau historis,
dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan kemampuan untuk beradaptasi
dan menghadapi situasi tak terduga. Bahan-isu diplomasi dan kebijakan juga
didekati melalui kuasi-proses akademik. Dalam persiapan untuk konferensi, topik
yang dipilih untuk masing-masing komite, dan biasanya, penelitian dan latar
belakang panduan (disebut Panduan Belajar) yang dibuat tersedia oleh
penyelenggara konferensi untuk masing-masing komite.
Delegasi dari masing-masing komite yang sering diharapkan
untuk pra-merumuskan posisi negara atau kelompok yang mereka wakili,
berdasarkan latar belakang ini panduan, dan menyerahkan hasil ini persiapan
untuk komite mereka sebagai apa yang disebut Posisi Kertas. Tujuan dari
prosedur ini adalah untuk membiasakan para peserta substansial topik
perdebatan, mendorong penelitian akademik dan
menulis, dan untuk mengaktifkan besar persiapan untuk konferensi.
(Sumber Kepustakaan Diolah dari berbagai sumber)
Komentar
Posting Komentar