MENGENAL PERUBAHAN EKSTRAGENITAL DAN MASA KLIMATERIUM
Perubahan
ekstragenital dan masa klimaterium yang dialami oleh wanita tak dapat
dipisahkan satu sama lain, karena perubahan ektragenital dapat menjadi tanda
bahwa seorang wanita mulai memasuki pasa klimaterium. Perubahan ekstragenital erat
kaitannya dengan perubahan fisik dan ketidakseimbanagn hormone yang terjadi
pada wanita. Perubahan
pada susunan ekstragenital meliputi :
1) Penimbunan
Lemak (Adipasitas)
Penyebaran lemak terdapat
pada tungkai, perut bagian bawah, dan lengan atas. Sekitar 20% wanita klimaterium
mengalami kenaikan mencolok. Hal ini diduga ada hubungannya dengan penurunan
estrogen dan gangguan zat dasar metabolisme lemak.
2)
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Akibat gejolak panas terjadi
suatu peningkatan tekanan darah. Pada wanita usia 45-70 tahun diketahui
peningkatan tekanan darah tersebut dimulai selama klimakterium.
3)
Hiperkolesterolemia
Penurunan atau hilangnya
kadar estrogen menyebabkan peningkatan kolesterol dan penurunan lemak total.
4)
Aterosklerosis
Adanya hipertensi dan
peningkatan kadar kolesterol menyebabkan meningkatnya faktor resiko terhadap
terjadinya aterosklerosis.
Sindrom klimakterium adalah kumpulan keluhan yang
biasa muncul pada masa klimakterium sebagai dari berkurangnya hormone
estrogen. Klimakterium mulai sekitar 6 tahun sebelum menopause dan
berakhir kira-kira 6-7 tahun sesudah menopause (Baziad, 2003). Beberapa keluhan fisik yang
merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu:
a. Menurunnya gairah seks (Hilangnya
hasrat seksual)
Wanita mengalami penurunan dalam
kadar testosteron mereka selama pre menopause ini dapat mengakibatkan hilangnya
hasrat seksual. Tapi bagi sebagian wanita masalah libido terkait dengan
kurangnya hormon estrogen atau menipisnya jaringan vagina (Northrup, 2010).
b. Menstruasi yang tidak teratur atau
abnormal (yang paling sering, perdarahan vagina yang berlebihan)
Ketika seorang wanita mengalami
perubahan hormon di masa pre menopause, segala macam perdarahan mungkin
terjadi, mulai dari menstruasi yang menjadi sangat ringan dan sebentar sampai
menstruasi yang berjarak tiga bulan atau lebih. Dan sebagian wanita mempunyai
pola perdarahan yang begitu tidak menentu sehingga tampak seperti bukan menstruasi
sama sekali (MacKenzei , 2012).
c. Pembengkakan (retensi air)
Ketidak nyamanan menahan kencing
(lepasnya air kencing saat batuk, bersin, tertawa dsb) terjadi dikarenakan
menipisnya lapisan saluran kencing luar yang sangat bergantung pada estrogen.
Gejala gejala kencing sering dapat diatasi dengan penggunaan secolek kecil krim
estrogen di lokasi tersebut. Latihan kegel juga dapat meningkatkan aliran darah
ke area itu dan membantu mengatasi ketidak mampuan menahan kencing (Northrup,
2010).
d. Perubahan suasana hati (yang paling
sering rasa kesal dan depresi)
Banyak wanita merasakan bahwa
perubahan suasana hati mereka lebih parah dibanding sebelumnya menjelang haid
mereka datang, meningkatnya suasana hati yang negatif dan gelap, bersifat
abnormal (Setiyo, 2011).
e. Berkeringat di Malam hari
Berkeringat di malam hari merupakan
suatu kesatuan dengan gelora panas. Terlebih pada pukul 3 dan 4 pagi merupakan
saat yang paling umum dimana wanita pre menopause mandi keringat. Sehingga
perlu mengganti pakaian dimalam hari. Berkeringat malam hari tidak saja mengganggu
tidur melainkan juga teman atau pasangan tidur. Akibatnya diantara keduanya
merasa lelah dan lebih mudah tersinggung, karena tidak dapat tidur nyenyak
(Setiyo, 2011).
Cara kerjanya belum diketahui secara
pasti, tetapi pancaran panas pada tubuh akibat pengaruh hormon yang mengatur
thermostat tubuh pada suhu yang lebih rendah. Akibatnya suhu udara yang semula
dirasakan nyaman, mendadak menjadi terlalu panas dan tubuh mulai menjadi panas
serta mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri (Kasdu, 2012).
f. Jantung berdebar-debar
Seperti gelora panas, debaran
jantung dapat berkisar dari ringan sampai berat. Gejala ini jarang yang
berbahaya, meskipun kadang-kadang bisa terasa sangat menakutkan. Itu merupakan
akibat ketidak seimbangan antara sistem syaraf simpatik dan para simpatik dan
sering terkait dengan ketakutan dan kecemasan (Widjanarko Bambang, 2010).
g. Sakit kepala
Kadar hormon yang tidak seimbang
ikut menambah apa yang dinamakan migrain menstruasi selama masa pre menopause
dan menopause. Jenis sakit kepala ini biasanya datang tepat sebelum menstruasi
anda, ketika kadar estrogen maupun progesteron dapat turun secara drastic
(Yatim, 2011).
h. Gelora Panas
Gelora panas adalah gejala pre
menopause yang paling umum dalam budaya kita terjadi sekitar 70 sampai 85% dari
semua wanita pre menopause. Gelora panas itu bisa sangat ringan atau sangat
berat sehingga mengakibatkan kurang tidur dan depresi. Itu dimulai dengan
sensasi hangat yang muncul tiba-tiba dan selintas yang kemudian dapat menjadi
sangat panas di wajah, kulit kepala, dan area dada, kadang kadang bisa disertai
dengan kulit kemerahan dan keringat. Kadang-kadang itu disertai frekuensi
jantung yang meningkat, diikuti dengan rasa kedinginan. Pada kebanyakan wanita,
gelora panas sering dimulai tepat sebelum atau selama periode menstruasi di masa
pre menopause (Hurlock,2010).
Komentar
Posting Komentar