Catatan Kuliah Epid. tidak menular
Epidemiologi penyakit tidak menular
TUMOR OTAK
(BRAIN TUMORS)
OLEH :
M. REKAR SUDIRMAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan kehadirat allah Swt., karena atas izinnya penyusun dapat
menyelesaikan tugas makalah EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR dengan objek
pembahasan yaitu “TUMOR OTAK(BRAIN TUMORS)” dengan memberikan gambaran umum dan
konsep pembelajaran yang sistematis dan mudah dimengerti.
Semoga dengan
terselesaikannya tugas makalah ini dapat membantu dalam kegiatan proses belajar
mengajar untuk para mahasiswa, dalam kegiatan perkuliahan.
Akhir kata tiada
gading yang tak retak, demikian pula makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan demi
kesempurnaan tugas ini dan tugas berikutnya.
Makassar,
September 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………..
I.I LATAR BELAKANG………………………………………………………..
I.II TUJUAN…………………………………………………………………….
I.III.I TUJUAN
UMUM………………………………………………..
I.III.II TUJUAN
KHUSUS……………………………………………..
BAB II
ISI………………………………………………………………………………
II.I PENGERTIAN TUMOR OTAK…………………………………………….
II.IIPENYEBAB TUMOR OTAK………………………………………………..
II.III GEJALA TUMOR OTAK……………………………………………….
II.IV JENIS-JENIS TUMOR OTAK…………………………………………
II.V CARA PENCEGAHAN TUMOR OTAK………………………………
II.VI DIAGNOSIS, PENGOBATAN, DAN PROGNOSIS………………….
BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………..
III.I KESIMPULAN………………………………………………………………
III.II SARAN…………………………………………………………………….
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
I.I LATAR BELAKANG
Manusia adalah factor kunci keberhasilan suatu
pembangunan. Untuk menciptakan manusia yang berkualitas diperlukan suatu
derajat kesehatan manusia yang prima sehingga dalam hal ini mutlak diperlukan
pembangunan kesehatan. Untuk mendukung pencapaian pembangunan kesehatan,
pemerintah telah menyediakan beberapa sarana atau fasilitas kesehatan beserta
tenaga kesehatannya.
Sumber daya manusia
merupakan salah satu factor penentu dalam upaya meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia diperlukan tingkat
kesehatan yang optimal. Oleh sebab itu untuk menjamin kuallitas sumber daya
manusia dalam segi kesehatan agar mampu berkompetisi diperlukan suatu
perencanaan program kesehatan dan perlindungan hukum yang memadai.
Tujuan pernbangunan kesehatan adalah meningkatnya
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa, dan
negara Indonesia yang ditandai dengan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta
memiliki derajat kesehatan optimal diseluruh tanah air.
Untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan, maka
salab satu strategi yang dapat ditempuh adalah dengan mewujudkan strategi
paradigma sehat. Dimana strategi ini lebih mengutamakan tindakan promotif
preventif. Namun tidak mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Oleh karena itu
menjaga segala aktivitas dan fungsi kerja alat tubuh sangatlah baik untuk meningkatkan
produktivitas kita sebagai manusia. Termasuk juga fungsi alat vital seperti
otak.
Otak adalah pusat
kehidupan. Segala aktivitas kehidupan, hingga yang sekecil-kecilnya, hanya bisa
terjadi melalui mekanisme yang diatur oleh otak. Dalam waktu yang bersamaan
otak harus menjalankan beribu-ribu aktivitas sekaligus. Saat tiba-tiba
mendengar suara klakson dari belakang maka secepat kilat otak menyuruh kaki
meloncat ke tepi, menyuruh leher menoleh ke belakang, menyuruh mata membelalak,
menyuruh otot-otot menegang untuk mengatasi situasi darurat, menyuruh jantung
memompa darah lebih kencang, menyuruh hidung tetap bernafas, dan masih banyak
lagi yang harus diaturnya, bahkan terkadang masih sempat-sempatnya menyuruh
mulut memaki.
Tapi terlepas dari
hal tersebut otak juga dapat ”rusak” dalam arti terserang berbagai penyakit
degeneratif berbahaya seperti: tumor otak, stroke, penyumbatan aliran
darah/arteriokleresis, dll. Oleh karena itu kita harus senantiasa menjaga dan
menghindari segala kemungkinan yang dapat menganggu kerja otak. Berikut kita
akan membahas tentang tumor otak.
I.II TUJUAN
I.II.I TUJUAN UMUM
Dapat mengetahui
penyebab tumor otak yang dapat menyerang manusia siapa saja terutam kalangan
usia dewasa tua.
I.II.II TUJUAN
KHUSUS
1.
dapat mengetahui pengertian
tumor otak
2.
dapat mengetahui gejala dari
tumor otak
3.
dapat mengetahui jenis-jenis
tumor otak
4.
mengetahu diagnosis dan cara
pengobatan kanker otak
BAB II
ISI
II.I PENGERTIAN
TUMOR OTAK
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatnya kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang
ditandai dengan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan
optimal diseluruh tanah air.
Pada penyakit kanker, sel mengalami perubahan/mutasi sehingga sel
membelah secara tidak terkendali, menyerang jaringan di sekitar sel abnormal tersebut,
dan bisa juga berpindah ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah
(metastasis). Sampai saat ini belum ditemukan metode untuk
"menyembuhkan" sel abnormal, jadi satu-satunya cara adalah membuang
jaringan abnormal dari tubuh agar bagian tubuh lain tidak tertular.
Pada jenis kanker tertentu, misalnya kanker payudara, jika sel abnormal
tersebut dideteksi sejak dini maka jaringan yang bermasalah dapat
diangkat/dibuang. Tapi pada kanker otak, jika sel kanker sudah menyebar ke
bagian otak yang vital maka tidak ada cara untuk membuang sel abnormal tersebut.
Otak bisa multitasking begini karena semua
aktivitas tersebut diatur oleh bagian otak yang berbeda (tiap bagian memiliki
fungsi yang berbeda). Secara umum, otak manusia dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan
batang otak (brain stem). Tiap bagian ini terbagi lagi menjadi bagian
yang lebih kecil, di mana masing-masing bagian kecil tersebut terbagi lagi, dan
seterusnya. Ruang antar bagian terisi oleh cairan otak (cerebrospinal fluid),
sedangkan bagian luarnya terlindungi oleh tiga lapis selaput otak (meninges)
dan tulang tengkorak.

Tumor otak
merupakan salah satu penyakit yang menyerang otak. Dikarenakan otak merupakan
salah satu organ tubuh yang paling
penting, organ lainnya dapat terganggu, sehingga kematian dapat
terjadi. Tumor otak bisa menyerang siapa saja, bahkan anak-anak dan remaja,
namun pada umumnya tumor menyerang orang usia produktif atau dewasa..
Walaupun mematikan, tumor otak tidak selalu
mengakibatkan kematian. Saat ini ilmu kedokteran telah berkembang pesat, teknik
diagnostik dan pengobatan telah memberikan harapan hidup bagi para pasien tumor
otak.
TIDAK diragukan lagi, jumlah
penderita tumor pada otak terus meningkat. Dahulu penyakit ini kerap mendera
orangtua di usia 70-an, namun kini usia penderita bergeser pada dewasa muda
hingga paruh baya. Sementara itu pada anak-anak, penyakit ini menduduki
peringkat ke-2 dalam kategori kanker setelah leukimia. Bahkan di beberapa
negara, tumor otak malah menempatkan peringkat teratas.
Beberapa faktor yang memengaruhi Prognosa (harapan hidup)
penderita tumor otak antara lain; kemampuan deteksi dini; kemampuan mengetahui
dengan tepat lokasi tumor di otak; keunggulan teknologi diagnostik dan terapi
(operasi) seperti CT-Scan, MRI (Magnetic Resonance Image), mikroskop.
II.II PENYEBAB TUMOR OTAK
Faktor dari dalam, meliputi :
Merupakan faktor yang datang dari dalam diri sendiri. Yang utama
adalah faktor keturunan / genetik. Jika ada
sanak saudara yang punya riwayat menderita kanker otak, berarti peluang Anda
terkena kanker otak lebih besar daripada mereka yang keluarganya tidak ada
penderita kanker otak. Faktor kedua yang dapat memicu terjadinya kanker otak
adalah riwayat benturan (jika kepala Anda pernah terbentur).
Benturan ini dapat menyebabkan trauma pada jaringan otak, sehingga bisa jadi
penyebab tumbuhnya jaringan abnormal dalam otak (yang kemudian dapat berkembang
menjadi kanker otak).
Faktor dari luar, meliputi:
Merupakan faktor yang datang dari luar tubuh, pada umumnya berupa
makanan dan radiasi. Obat-obatan tertentu yang diminum secara terus-menerus
berpotensi menyebabkan kanker. Faktor-faktor lainnya:
Pola hidup yang kurang sehat:
misalnya merokok, makanan berlemak, kurang serat, dsb.
Bahan karsiogenik: minyak goreng
yang dipakai berulang-ulang, bahan kimia yang termakan
Radiasi: paparan radiasi dalam
gelombang tertentu dapat memicu berkembangnya sel kanker
II.III GEJALA TUMOR OTAK
Gejala umum tumor dan
kanker otak adalah sebagai berikut:
Gejala Serebral Umum
Dapat berupa perubahan mental yang ringan (psikomotor asthenia),
yang dapat dirasakan oleh keluarga dekat penderita berupa: mudah tersinggung,
emosi, labil, pelupa, perlambatan aktivitas mental dan sosial, kehilangan
inisiatif dan spontanitas, mungkin diketemukan ansietas dan depresi. Gejala ini
berjalan progresif dan dapat dijumpai pada 2/3 kasus.
Nyeri Kepala
Diperkirakan 1% penyebab nyeri kepala adalah tumor otak dan 30% gejala awal tumor otak adalah
nyeri kepala. Sifat nyeri kepala bervariasi dari ringan dan episodik sampai
berat dan berdenyut, umumnya bertambah berat pada malam hari dan pada saat
bangun tidur pagi serta pada keadaan dimana terjadi peninggian tekanan tinggi
intrakranial. Adanya nyeri kepala dengan psikomotor asthenia perlu dicurigai tumor otak.
Muntah
Terdapat pada 30% kasus dan umumnya meyertai nyeri kepala.Bangkitan
kejang dapat merupakan gejala awal dari tumor otak pada 25% kasus, dan lebih
dari 35% kasus pada stadium lanjut. Diperkirakan 2% penyebab bangkitan kejang
adalah tumor otak.
Perlu dicurigai penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak bila:
- Mengalami status epilepsi
Bangkitan kejang ditemui pada 70% tumor otak di korteks, 50% pasien
dengan astrositoma, 40% pada pasien meningioma, dan 25% pada glioblastoma.
“Tumor otak dapat terjadi secara primer atau sekunder.
Artinya, pertama kali muncul di otak (primer) atau di bagian tubuh yang lain
(sekunder), kemudian menyebar hingga ke otak. Tumor ini dapat bersifat jinak
(tumbuh perlahan, contohnya sekira 10 tahun atau lebih), atau ganas (tumbuh
dengan cepat, dan menyerang bagian tubuh yang lain, misalnya dalam 1-2 tahun),”
jelas Dr Keith Goh, konsultan Bedah Syaraf di International Neuro Associates,
Novena Medical Centre, Singapura.
Meskipun gejala-gejala klinis yang muncul berkaitan erat dengan lokasi dan ukuran tumor otak tersebut, katanya, gejala paling umum adalah sakit kepala hebat yang semakin parah di pagi hari, yang kadang dibarengi dengan mual dan muntah, serta gangguan penglihatan seperti kabur atau penglihatan ganda.
Penderita dapat juga mengalami kebingungan, perubahan ciri kepribadian, rasa lemah pada lengan atau kaki, cadel, penurunan fungsi pendengaran hingga epilepsi. Di butuhkan pemeriksaan lebih lanjut kepada dokter.
Meskipun gejala-gejala klinis yang muncul berkaitan erat dengan lokasi dan ukuran tumor otak tersebut, katanya, gejala paling umum adalah sakit kepala hebat yang semakin parah di pagi hari, yang kadang dibarengi dengan mual dan muntah, serta gangguan penglihatan seperti kabur atau penglihatan ganda.
Penderita dapat juga mengalami kebingungan, perubahan ciri kepribadian, rasa lemah pada lengan atau kaki, cadel, penurunan fungsi pendengaran hingga epilepsi. Di butuhkan pemeriksaan lebih lanjut kepada dokter.
II.IVJENIS-JENIS TUMOR OTAK
Tumor Otak Benigna adalah pertumbuhan
jaringan abnormal di dalam otak, tetapi tidak ganas. Tumor Otak Maligna adalah
kanker di dalam otak yang berpotensi menyusup dan menghancurkan jaringan di
sebelahnya atau yang telah menyebar (metastase) ke otak dari bagian
tubuh lainnya melalui aliran darah.
Beberapa jenis tumor otak jinak bisa
tumbuh di dalam otak dan diberi nama sesuai dengan sel atau jaringan asalnya:
- Schwannoma berasal dari sel Schwann yang membungkus persarafan
- Ependimoma berasal dari sel yang membatasi bagian dalam otak
- Meningioma berasal dari meningen (jaringan yang melapisi bagian luar otak)
- Adenoma berasal dari sel-sel kelenjar
- Osteoma berasal dari struktur tulang pada tengkorak
- Hemangioblastoma berasal dari pembuluh darah.
Tumor otak jinak yang bisa merupakan kelainan bawaan adalah:
- Kraniofaringioma
- Kordoma
- Germinoma
- Teratoma
- Kista dermoid
- Angioma.
- Schwannoma berasal dari sel Schwann yang membungkus persarafan
- Ependimoma berasal dari sel yang membatasi bagian dalam otak
- Meningioma berasal dari meningen (jaringan yang melapisi bagian luar otak)
- Adenoma berasal dari sel-sel kelenjar
- Osteoma berasal dari struktur tulang pada tengkorak
- Hemangioblastoma berasal dari pembuluh darah.
Tumor otak jinak yang bisa merupakan kelainan bawaan adalah:
- Kraniofaringioma
- Kordoma
- Germinoma
- Teratoma
- Kista dermoid
- Angioma.
Meningioma biasanya jinak, tetapi
bisa kambuh setelah diangkat. Tumor ini lebih sering ditemukan pada wanita dan
biasanya muncul pada usia 40-60 tahun, tetapi tidak tertutup kemungkinan muncul
pada masa kanak-kanak atau pada usia yang lebih lanjut.
Gejala dan kemungkinan diturunkannya tumor ini tergantung kepada ukuran, kecepatan pertumbuhan dan lokasinya di otak. Jika tumbuh sangat besar, bisa menyebabkan kemunduran mental seperti demensia (pikun). Tumor ganas otak yang paling sering terjadi merupakan penyebaran dari kanker yang berasal dari bagian tubuh yang lain.
Kanker payudara dan kanker paru-paru, melanoma maligna dan kanker sel darah (misalnya leukemia dan limfoma) bisa menyebar ke otak. Penyebaran ini bisa terjadi pada satu area atau beberapa bagian otak yang berbeda.
Gejala dan kemungkinan diturunkannya tumor ini tergantung kepada ukuran, kecepatan pertumbuhan dan lokasinya di otak. Jika tumbuh sangat besar, bisa menyebabkan kemunduran mental seperti demensia (pikun). Tumor ganas otak yang paling sering terjadi merupakan penyebaran dari kanker yang berasal dari bagian tubuh yang lain.
Kanker payudara dan kanker paru-paru, melanoma maligna dan kanker sel darah (misalnya leukemia dan limfoma) bisa menyebar ke otak. Penyebaran ini bisa terjadi pada satu area atau beberapa bagian otak yang berbeda.
Tumor otak primer berasal dari dalam
otak, yang terdiri dari:
- Glioma berasal dari jaringan yang mengelilingi dan menyokong sel-sel saraf, beberapa diantaranya bersifat ganas
- Glioblastoma multiformis merupakan jenis yang paling sering ditemukan
- Astrositoma anaplastik, pertumbuhannya sangat cepat
- Astrositoma, pertumbuhannya lambat
- Oligodendroglioma
- Meduloblastoma, jarang terjadi, biasanya menyerang anak-anak sebelum mencapai pubertas
- Sarkoma dan adenosarkoma merupakan kanker yang jarang terjadi, yang tumbuh dari struktur selain sel saraf.
Tumor otak yang berasal dari sistem saraf
- Glioma berasal dari jaringan yang mengelilingi dan menyokong sel-sel saraf, beberapa diantaranya bersifat ganas
- Glioblastoma multiformis merupakan jenis yang paling sering ditemukan
- Astrositoma anaplastik, pertumbuhannya sangat cepat
- Astrositoma, pertumbuhannya lambat
- Oligodendroglioma
- Meduloblastoma, jarang terjadi, biasanya menyerang anak-anak sebelum mencapai pubertas
- Sarkoma dan adenosarkoma merupakan kanker yang jarang terjadi, yang tumbuh dari struktur selain sel saraf.
Tumor otak yang berasal dari sistem saraf
Jenis Tumor
|
Asal
|
Status Keganasan
|
Persentase Dari Semua Tumor Otak
|
Yang Sering Terkena
|
Kordoma
|
Sel saraf dari kolumna spinalis
|
Jinak tetapi invasif
|
Kurang dari 1%
|
Dewasa
|
Tumor sel germ
|
Sel-sel embrionik
|
Ganas atau jinak
|
1%
|
Anak-anak
|
Glioma (glioblastoma multiformis, astrositoma, oligodendtrositoma)
|
Sel-sel penyokong otak, termasuk astrosit & oligodendrosit
|
Ganas atau relatif jinak
|
65%
|
Anak-anak & dewasa
|
Hemangioblastoma
|
Pembuluh darah
|
Jinak
|
1-2%
|
Anak-anak & dewasa
|
Meduloblastoma
|
Sel-sel embrionik
|
Ganas
|
Anak-anak
|
|
Meningioma
|
Sel-sel dari selaput yg membungkus otak
|
Jinak
|
20%
|
Dewasa
|
Osteoma
|
Tulang tengkorak
|
Jinak
|
2&
|
Anak-anak & dewasa
|
Osteosarkoma
|
Tulang tengkorak
|
Ganas
|
Kurang dari 1%
|
Anak-anak & dewasa
|
Pinealoma
|
Sel-sel di kelenjar pinealis
|
Jinak
|
1%
|
Anak-anak
|
Adenoma hipofisa
|
Sel-sel epitel hipofisa
|
Jinak
|
2%
|
Anak-anak & dewasa
|
Schwannoma
|
Sel Schwann yg membungkus persarafan
|
Jinak
|
3%
|
Dewasa
|
II.V CARA
PENCEGAHAN TUMOR OTAK
Menurut Dr Amarullah Siregar PhD
meyakinkan bahwa Penyakit kanker dapat dicegah
dengan cara hidup sehat(berolahraga, atau aktifitas fisik rutin yang
menyehatlkan), serta mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung proxeronin, zat
yang sangat baik dalam mengontrol pembelahan sel secara sempurna. Salah satu
cara antisipatif yang paling efektif adalah dengan mengonsumsi Tahitian
Noni Juice. Jus ini kaya akan kandungan proxeronin dan antioksidan yang
terbukti mampu memproteksi radikal bebas serta meningkatkan metabolisme tubuh.
Selain mampu menormalkan fungsi sel dan meregenerasikan sel dengan
baik, kandungan bioaktif (damnacanthal dan anthraquinone) pada jus noni juga
mampu membunuh sel kanker
serta menghentikan penyebarannya.
Namun ada pendapat yang menambahkan cara pencegahan CEGAH
SEBELUM TERLAMBAT TUMOR OTAK dengan mengIkuti langkah-langkah berikut untuk
menghindari tumor / kanker otak:
1.
Jangan sampai kepala
Anda terbentur atau mengalami trauma. Hindari
aktivitas yang berisiko tinggi seperti tinju. Selalu gunakan helm saat naik
sepeda motor.
2.
Perbanyak makan buah-buahan
yang mengandung antioksidan seperti kurma, jeruk, kismis, strawberry,
buah plum dan anggur merah. Zat antioksidan akan melancarkan peredaran
darah dari dan ke otak sehingga mencegah terjadinya penyempitan atau
penyumbatan pembuluh darah. Salah satu cara antisipatif yang paling efektif
adalah dengan mengonsumsi Tahitian Noni Juice. Jus ini kaya akan
kandungan proxeronin dan antioksidan yang terbukti mampu memproteksi radikal
bebas serta meningkatkan metabolisme tubuh.Selain mampu menormalkan fungsi sel
dan meregenerasikan sel dengan baik, kandungan bioaktif (damnacanthal dan
anthraquinone) pada jus noni juga mampu membunuh sel kanker
serta menghentikan penyebarannya.
3.
Jangan merokok.
4.
Perbanyak makan makanan
berserat, jauhi makanan berlemak.
5.
Hindari bahan karsiogenik,
misalnya minyak goreng yang dipakai berulang-ulang.
6.
Jauhi benda dengan kadar
radiasi tinggi karena paparan radiasi dalam
level tertentu dapat memicu perkembangan sel abnormal. Jika menelepon
menggunakan handphone, gunakan handsfree agar ada jarak antara ponsel
dengan kepala (otak) sehingga mengurangi kadar panas dan radiasi.
7.
Gaya hidup sehat.
Tidur yang cukup. Rutin olahraga agar ada sirkulasi darah ke otak.
II.VI DIAGNOSIS, CARA PENGOBATAN, DAN PROGNOSIS
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
gejala dan hasil pemeriksaan fisik Rontgen tulang tengkorak dan otak hanya
memberikan sedikit gambaran mengenai tumor otak.
Semua jenis tumor otak biasanya bisa terlihat pada CT scan atau MRI, yang juga bisa menentukan ukuran dan letaknya yang pasti.
Semua jenis tumor otak biasanya bisa terlihat pada CT scan atau MRI, yang juga bisa menentukan ukuran dan letaknya yang pasti.
Tumor hipofisa biasanya ditemukan
jika telah menekan saraf penglihatan.
Pemeriksaan darah menunjukkan kadar hormon hipofisa yang abnormal dan tumor biasanya bisa didiagnosis dengan CT scan atau MRI.Biopsi dilakukan untuk menentukan jenis tumor dan sifatnya (ganas atau jinak).
Pemeriksaan darah menunjukkan kadar hormon hipofisa yang abnormal dan tumor biasanya bisa didiagnosis dengan CT scan atau MRI.Biopsi dilakukan untuk menentukan jenis tumor dan sifatnya (ganas atau jinak).
Kadang pemeriksaan mikroskopik dari cairan
serebrospinal yang diperoleh melalui pungsi lumbal, bisa menunjukkan
adanya sel-sel kanker.
Jika terdapat peningkatan tekanan di dalam tengkorak, maka tidak dapat dilakukan pungsi lumbal karena perubahan tekanan yang tiba-tiba bisa menyebabkan herniasi.
Pada herniasi, tekanan yang meningkat di dalam tengkorak mendorong jaringan otak ke bawah melalui lubang sempit di dasar tengkorak, sehingga menekan otak bagian bawah (batang otak). Sebagai akibatnya, fungsi yang dikendalikan oleh batang otak (pernafasan, denyut jantung dan tekanan darah) akan mengalami gangguan. Jika tidak segera diatasi, herniasi bisa menyebabkan koma dan kematian.
PENGOBATAN
Jika terdapat peningkatan tekanan di dalam tengkorak, maka tidak dapat dilakukan pungsi lumbal karena perubahan tekanan yang tiba-tiba bisa menyebabkan herniasi.
Pada herniasi, tekanan yang meningkat di dalam tengkorak mendorong jaringan otak ke bawah melalui lubang sempit di dasar tengkorak, sehingga menekan otak bagian bawah (batang otak). Sebagai akibatnya, fungsi yang dikendalikan oleh batang otak (pernafasan, denyut jantung dan tekanan darah) akan mengalami gangguan. Jika tidak segera diatasi, herniasi bisa menyebabkan koma dan kematian.
PENGOBATAN
Pengobatan tumor otak tergantung
kepada lokasi dan jenisnya. Jika memungkinkan, maka tumor diangkat melalui
pembedahan. Pembedahan kadang menyebabkan kerusakan otak yang bisa menimbulkan
kelumpuhan parsial, perubahan rasa, kelemahan dan gangguan intelektual. Tetapi
pembedahan harus dilakukan jika pertumbuhannya mengancam struktur otak yang
penting.
Meskipun pengangkatan tumor tidak dapat
menyembuhkan kanker, tetapi bisa mengurangi ukuran tumor, meringankan gejala
dan membantu menentukan jenis tumor serta pengobatan lainnya.
Beberapa tumor jinak harus diangkat
melalui pembedahan karena mereka terus tumbuh di dalam rongga sempit dan bisa
menyebabkan kerusakan yang lebih parah atau kematian. Meningioma, schwannoma
dan ependimoma biasanya diangkat melalui pembedahan. Setelah pembedahan kadang
dilakukan terapi penyinaran untuk menghancurkan sel-sel tumor yang tersisa.
Tumor ganas diobati dengan pembedahan, terapi penyinaran dan kemoterapi. Terapi
penyinaran dimulai setelah sebanyak mungkin bagian tumor diangkat melalui
pembedahan. Terapi penyinaran tidak dapat menyembuhkan tumor, tetapi membantu
memperkecil ukuran tumor sehingga tumor dapat dikendalikan.
Kemoterapi digunakan untuk mengobati
beberapa jenis kanker otak.
Kanker otak primer maupun kanker otak metastatik memberikan respon yang baik terhadap kemoterapi. Jika terjadi peningkatan tekanan di dalam otak, diberikan suntikan mannitol dan kortikosteroid untuk mengurangi tekanan dan mencegah herniasi.
Pengobatan kanker metastatik tergantung kepada sumber kankernya.
Sering dilakukan terapi penyinaran. Jika penyebarannya hanya satu area, maka bisa dilakukan pembedahan.
PROGNOSIS
Kanker otak primer maupun kanker otak metastatik memberikan respon yang baik terhadap kemoterapi. Jika terjadi peningkatan tekanan di dalam otak, diberikan suntikan mannitol dan kortikosteroid untuk mengurangi tekanan dan mencegah herniasi.
Pengobatan kanker metastatik tergantung kepada sumber kankernya.
Sering dilakukan terapi penyinaran. Jika penyebarannya hanya satu area, maka bisa dilakukan pembedahan.
PROGNOSIS
Meskipun diobati, hanya sekitar 25%
penderita kanker otak yang bertahan hidup setelah 2 tahun.
Prognosis yang lebih baik ditemukan
pada astrositoma dan oligodendroglioma, dimana kanker biasanya tidak kambuh
dalam waktu 3-5 tahun setelah pengobatan.
Sekitar 50% penderita meduloblastoma yang diobati bertahan hidup lebih dari 5 tahun.
Pengobatan untuk kanker otak lebih efektif dilakukan pada:
- penderita yang berusia dibawah 45 tahun
- penderita astrositoma anaplastik
- penderita yang sebagian atau hampir seluruh tumornya telah diangkat melalui pembedahan.
Sekitar 50% penderita meduloblastoma yang diobati bertahan hidup lebih dari 5 tahun.
Pengobatan untuk kanker otak lebih efektif dilakukan pada:
- penderita yang berusia dibawah 45 tahun
- penderita astrositoma anaplastik
- penderita yang sebagian atau hampir seluruh tumornya telah diangkat melalui pembedahan.
BAB III
PENUTUP
III.I KESIMPULAN
Otak adalah pusat kehidupan. Segala aktivitas kehidupan,
hingga yang sekecil-kecilnya, hanya bisa terjadi melalui mekanisme yang diatur
oleh otak. Dalam waktu yang bersamaan otak harus menjalankan beribu-ribu
aktivitas sekaligus. Otak bisa multitasking begini karena semua
aktivitas tersebut diatur oleh bagian otak yang berbeda (tiap bagian memiliki
fungsi yang berbeda). Secara umum, otak manusia dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan
batang otak (brain stem). Tiap bagian ini terbagi lagi menjadi bagian
yang lebih kecil, di mana masing-masing bagian kecil tersebut terbagi lagi, dan
seterusnya. Ruang antar bagian terisi oleh cairan otak (cerebrospinal fluid),
sedangkan bagian luarnya terlindungi oleh tiga lapis selaput otak (meninges)
dan tulang tengkorak
Pada penyakit kanker, sel mengalami perubahan/mutasi
sehingga sel membelah secara tidak terkendali, menyerang jaringan di sekitar
sel abnormal tersebut, dan bisa juga berpindah ke jaringan tubuh yang lain
melalui sirkulasi darah (metastasis). Sampai saat ini belum ditemukan metode
untuk "menyembuhkan" sel abnormal, jadi satu-satunya cara adalah membuang
jaringan abnormal dari tubuh agar bagian tubuh lain tidak tertular
baik dengan cara oprasi pengangkatan tumor ataupun terapi sinar dan kemoterapi.
III.II SARAN
TIDAK diragukan
lagi, jumlah penderita tumor pada otak terus meningkat. Dahulu penyakit ini
kerap mendera orangtua di usia 70-an, namun kini usia penderita bergeser pada
dewasa muda hingga paruh baya. Sementara itu pada anak-anak, penyakit ini
menduduki peringkat ke-2 dalam kategori kanker setelah leukimia. Bahkan di
beberapa negara, tumor otak malah menempatkan peringkat teratas. Oleh karena
itu marilah kita bersama-sama mencegah terjadinya penyakit kanker ini dengan
cara hidup sehat karena ini adalah tugas kita bersaa-sama.
DAFTAR PUSTAKA
http//google.com>>>>tumor
otak>>>>wikipedia indonesia
http//google.com>>>>penyebab
tumor otak
http//google.com>>>>10
penyakit tidak menular terbanyak
http//google.com>>>>>jenis-jenis
tumor otak
http//google.com>>>>>gejala
tumor otak
http//google.com>>>>
ICD X>>>>brain tumors
http//youtube.com>>>>>brain
tumors
Histologi,2000,
ECG buku kedokteran
suryana M.kes, dr. sulastri.
Penyakit tidak menular, 2008: bandung
lintang pustaka
Komentar
Posting Komentar