MASALAH ABORTUS
Saat ini abortus masih merupakan masalah kontroversial baik dari segi kesehatan, moral maupun agama. Abortus diindikasikan merupakan masalah kesehatan masyarakat karena memberikan dampak pada kesakitan dan kematian ibu. Sebagaimana diketahui penyebab utama kematian ibu hamil dan melahirkan adalah perdarahan, infeksi, eklampsia, abortus, partus lama, emboli obstetrik, komplikasi masa nifas, dan penyebab lainnya. Secara medis abortus didefinisikan sebagi keluarnya hasil konsepsi yang berusia < 20 minggu. Keluarnya hasil konsepsi dapat terjadi karena faktor alami (masalah gangguan kesehatan) ataupun faktor buatan (kejadian yang dkehendaki ibu karena hasil konsepsi membahayakan nyawa ibu ataupun janin itu sendiri, ataupun merupakan sebuah kehamilan yang tidak diinginkan). Secara moral pengeluaran hasil konsepsi adalah sebuah tindakan penghabisan nyawa bagi sang calon janin. Dimana hal ini tidak dapat dibenarkan di masyarakat dan menjadi polemik tersendiri. Konotasi abortus yang mengarah pada kehamilan yang tidak dinginkan merujuk pada perilaku seks yang tidak aman dan terencana di masyarakat itu sendiri. Namun hal ini dapat dikesampingkan apabila dikaitkan dengan masalah kesehatan yang mengancam, yang mengarah pada kematian baik pada ibu ataupun janin. Masalah abortus di berbagai negara menghadapi banyak kesulitan sebagai akibat status abortus yang ilegal sehingga kasus-kasus yang terjadi jarang dilaporkan. Namun, tanpa gambaran yang jelas dan lengkap pun, abortus tetap terdeteksi sebagai masalah kesehatan masyarakat yang serius. Setiap tahun, ada sekitar 40 sampai 60 juta wanita yang berupaya mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan. Di seluruh dunia, setiap tahun terjadi sekitar 40-70 kasus abortus per 1000 wanita usia reproduksi. Diperkirakan bahwa sekitar 20% dari seluruh kehamilan akan berakhir dengan abortus. Faktor terjadinya kejadian Abortus dipengaruhi banyak hal antara lain : riwayat abortus sebelumnya, usia ibu di saat hamil, ibu resiko tinggi kejadian Infeksi, jumlah anak, jarak anak terlalu jauh, dll. Dimana hal tersebut mempengaruhi kondisi kesehatan Ibu secaa langsung. Abortus sangat terkait dengan Angka Kematian Ibu. Untuk itu, berbagai upaya yang dilakukan untuk menanggulangi risiko abortus. Strategi yang efektif untuk menurunkan kematian ibu melalui tiga komponen terpadu, yaitu: penanganan darurat abortus dan komplikasinya, konseling dan pelayanan keluarga berencana pasca abortus, dan keterkaitan dengan pelayanan kesehatan reproduksi yang lain. Stratregi penurunan angka abortus bukan hanya tugas bagi pasangan suami istri ataupun keluarga terdekat. Namun, hal ini juga merupakan tugas seluruh elemen masyarakat guna saling memantau dan mengawasi kejadian Abortus di masyarakat,agar dapat segera ditanggulangi.
Referensi :
Departement Kesehatan Indonesia, 2013. Angka Kematian Ibu di Indonesia
World Health Organization (WHO), 2014. Kasus Abortus
Siregar, Nuraijah. 2013. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL
CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOSOPAN KABUPATEN PADANG LAWAS TAHUN
2012 TESIS ini tidak diterbitkan. Fakultas Kesehatan masyarakat. Universitas
sumatera Utara.
Jual Obat Aborsi Cytotec
BalasHapus