PELIBATAN KELUARGA PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI ERA KEKINIAN
”Peran
Keluarga (Orangtua) terhadap Pemberian Pendidikan Seks di Usia Dini”
Oleh
M. Rekar Sudirman
Pendidikan adalah
sebuah hak dan kebutuhan dasar anak, yang harus dipenuhi sebagai sebuah
tanggung jawab dari keluarga terutama orangtua dalam membesarkan seorang anak.
Penididikan tidak hanya menanamkan ilmu pada anak, namun lebih spesifik untuk
membentuk kepribadian seorang anak, agar lebih mampu bertanggung jawab,
mandiri, serta dapat melihat berbagai hal dari sudut pandang yang
berbeda-beda.Pendidikan terbaik yang paling utama dan pertama akan didapatkan
anak dalam linkungan sosial dalam hal ini dalam lingkup unit ang lebih spesifik
seperti keluarga.
Peran keluarga dalam
membentuk serta mendidik anak sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan
fisik dan psikologis anak di masa depan, terutama peran orang tua yang dianggap
sebagai anggota atau struktur keluarga yang paling dekat dan secara khusus
memiliki kontak serta keterikatan emosi dengan anak. World health Organization
(2014) menyatakan keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan
melalui pertalian darah, adopsi, atau perkawinan. Di Indonesia sendiri Menurut
Depkes RI (2009) keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul serta tinggal disuatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Ikatan hubungan
keluarga terbentuk karena suatu ikatan atau persekutuan hidup dasar perkawinan
antara orang dewasa. Oleh karena itu hubungan dan peran orang tua dana anak
sangat berperan dalam keberhasilan program pendidikan, karena pendidikan tidak
saja di dapatkan di sekolah, namun lingkungan keluarga harus tetap bekerjasama
mensupport keberhasilan pendidikan tersebut.
Friedman 1988, dalam
buku Mubarak, 2006 menggambarkan struktur keluarga terdiri dari :
a. Struktur
komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila : jujur, terbuka,
melibatkan emosi, konflik selesai dan ada hirarki kekuatan, komunikasi keluarga
bagi pengirim : yakin, mengemukakan pesan, jelas dan berkualitas, meminta dan
menerima umpan balik. Penerima : mendengarkan pesan, memberikan umpan balik dan
valid.
b. Struktur
peran
Yang dimaksud struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan
sesuai posisi sosial yang diberikan. Jadi pada struktur peran bias bersifat
formal atau informal.
c. Struktur
kekuatan
Yang dimaksud adalah kemampuan dari individu untuk mengontrol atau
mempengaruhi atau merubah perilaku orang lain.
d. Struktur
nilai dan normal
Nilai adalah sistem ide-ide, sikap keyakinan yang mengikat anggota
keluarga dalam budaya tertentu, sedangkan norma adalah pola perilaku yang
diterima pada lingkungan sosial tertentu berarti disini adalah lingkungan keluarga
dan lingkungan masyarakat sekitar keluarga (Suprejitno, 2014).
Pemberian Pendidikan
seks diusia dini sendiri masih merupakan hal yang tabu di masyarakat Indonesia,
karena hal ini dianggap sebagai sesuatu yang melanggar norma, adat dan
kebiasaan apabila diberikan terlalu dini. Namun melihat dari perubahan
lingkungan dan tatanan sosial serta isu perkembangan teknologi dan informasi
saat ini pemberian pendidikan seks usia dini dianggap sebagai sesuatu yang
sangat penting. Hal ini tidak hanya agar mampu membetentengi diri anak, remaja,
hingga dewasa untuk terjerumus ke lingkaran yang meyesatkan yakni pergaulan
bebas yang dapat mengarah kepada seks bebas, penggunaan narkoba, dan hal-hal
lain yang dapat merugikan generasi penerus bangsa di masa depan.
Pendidikan seks di usia
dini, tidak secara vulgar akan disampaikan kepada anak, ada proses dan
pemahaman yang harus dilatih bagi pemberi informasi (sources) dan penerima
(receiver) dalam hal ini anak. Dalam praktiknya di sekolahpun, pendidikan seks
tidak perlu dijadikan sebuah mata ajar, namun dapat disisipkan dalam pelajaran
lain seperti Olahraga, Biologi, Bahasa Indonesia, Agama, Kewarganegaraan,
Kesehatan dan lain-lain, jadi secara praktik seharusnya pemberian pendidikan sex tersebut dapat dilakukan sedini
mungkin. Namun harus dilakukan oleh orang professional dan terlatih agar
anak-anak mampu mendapatkan pemahaman yang benar. Para guru dan orangtua
bekerjasama dan berperan untuk mengawasi pelaksanaan pendidikan tersebut kepada
anak, dengan memantau materi dan pembahasan apa yang diberikan, serta
bekerjasama kira-kira urgensi materi apa yang seharusnya diberikan dalam
pendidikan seks usia dini. Peran orang tua dan lingkungan keluarga sangat
penting dalam pendidikan seks usia dini ini, karena mereka dapat membantu untuk
mempermudah proses penerimaan materi kepada anak.
Pemberian materi
pendidikan seks di usia dini sewajarnya tidak memiliki batasan usia, karena
kedewasaan seseorang akan sangat sulit untuk diukur, dan pendidikan seks
dibutuhkan diusia berapapun. Namun anak bahkan remaja belum mampu secara pasti
dapat memilih dan mem-filtering
setiap informasi yang mereka terima, oleh karena itu kita sebagai orang dewasa
khususnya guru dan lingkungan keluarga (orang tua) harus berperan aktif dalam
memberikan informasi yang benar bagi mereka terutama dalam pendidikan seks.
Karena hal ini akan berdampak negatif apabila terlambat dilakukan, karena
mereka akan cenderung berupaa untuk mencari informasi itu sendiri ataupun
bertanya kepada teman sebaya mereka, dimana informasi yang mereka terima belum
dapat dipastikan kebenarannya.
Urgensi pemberian seks
usia dini yang dibantu dengan peran keluarga dalam hal ini secara khusus oran
tua mengacu pada teori fungsi keluarga yang dimaksud Friedman (2010) yaitu :
a.
Fungsi afektif
Berhubungan
dengan fungsi internal keluarga dalam pemenuhan kebutuhan psiko sosial fungsi
efektif ini merupakan sumber energi kebahagiaan keluarga.
b.
Fungsi sosialisasi
Sosialisasi
dimulai sejak lahir, keberhasilan perkembangan individu dan keluarga di capai
melalui interaksi atau hubungan antar anggota. Anggota keluarga belajar
disiplin, belajar norma, budaya dan perilaku melalui hubungan interaksi dalam
keluarga.
c.
Fungsi reproduksi
Keluarga
berfungsi meneruskan keturunan dan menambahkan sumber daya manusia.
d.
Fungsi ekonomi
Keluarga
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan seluruh keluarga seperti kebutuhan makan,
minum, pakaian, tempat tinggal, dll
e.
Fungsi keperawatan kesehatan
Kesanggupan
keluarga untuk melakukan pemeliharaan kesehatan dilihat dari 5 tugas kesehatan
keluarga yaitu :
1) Keluarga
mengenal masalah kesehatan.
2) Keluarga
mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah keessehatan.
3) Keluarga
mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
4) Memodifikasi
lingkungan, menciptakan dan mempertahankan suasana rumah yang sehat.
5) Keluarga
mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang tepat.
Keluarga berperan besar atas pertumbuhan
dan perkembangan yang terjadi pada anak, dan tentu saja melibatkan berbagai
faktor lain penujnag seperti kebutuhan fisik, mental, sosial, dan termasuk
pendidikan. Pengawasan orangtua tentang apa yang diberikan dan apa didapatkan
anak, akan menjadikan semua yang diterima anak akan lebih sistematis dan
“terpercaya”. Oleh karena itu wajib rasanya melibatkan peran lingkungan
keluarga terutama peran orangtua terhadap pendidikan sesk usia dini pada anak
dengan materi yang dianggap perlu dan wajib diketahui anak, yang terlebih
dahulu telah didiskusikan dengan gru dan para ahli terkait pendidikan seks ini.
#sahabatkeluarga
Komentar
Posting Komentar