FAST FOOD AND SLOW FOOD
What
Kinds Food you Eat?
Istilah Fast Food mungkin bukalah sebuah kata yang asing bagi sebagian
orang, kata Fast Food sendiri merujuk
pada istilah makanan cepat saji. Makanan cepat saji atau Fast Food ini umumnya adalah jenis makanan yang dalam pengolahannya
sebelum dikonsumsi tidak memerlukan waktu yang lama alias singkat ataupun cepat.
Jenis makanan yang dapat kita temui dalam kategori ini antara lain frozen food
(makanan olahan laut beku, bakso beku olahan, sosis, daging kalengan,nugget,
ikan sarden, buah kaleng, mie instan, Junk Food, dan lain-lain. Junk food
dikategorikan sebagai makanan Fast Food
karena Junk food merupakan makanan yang dalam alur pengkonsumsiannya, ada tahap
yang dilewati seperti proses pengolahannya yang singkat. Dalam analisis saya
yang membuat Fast Food ini berbahaya
ataupun “kurang sehat” adalah adanya proses-proses pemasakkan yang dilewati
sebelum diterima consumer seperti pengolahan bahan mentah, penyimpanan, pengawetan,
pengemasan, dan tahap lainnya yang tidak dikontrol oleh consumer secara
langsung seperti penggunaan natrium, glukosa, dan zat lainnya, dimana hal
tersebut justru dapat menimbulkan gangguan pada calon consumer.
Selain itu
umumnya Fast Food sendiri diproduksi
secara massal ataupun dalam jumlah yang cukup besar dan pendistribusian serta
penyimpanannya tak sedikit yang menggunakan bahan pengawet serta resiko-resiko
yang mungkin ada ketika proses pengemasan ataupun pendistribusian yang sulit
dikontrol yang dapat mengakibatkan rusaknya zat gizi yang ada dalam Fast Food, ataupun bahkan dapat
menjadikan zat gizi tersebut bersifat toksik bagi tubuh ketika tercemar zat-zat
berbahaya lainnya sebelum diterima calon consumer. Kelebihan dari fast food
sendiri bagi saya tidak ada, namun makanan ini cocok diperuntukkan bagi mereka
yang memilki waktu makan yang singkat, dan kesibukkan yang tinggi guna
mengefisienkan waktu, walaupun sebenarnya seorang individu harus tetap
menysikan waktu makan bagi dirinya sendiri. Beberapa Fast food cenderung
memiliki rasa lebih “enak” hal ini mungkin dipengaruhi dari teknik mengolah
makanan seperti waktu pemasakkan yang lama(membuat makanan terlalu garing, tekstur
terlalu lembut), ataupun penggunaan bahan-bahan penambah rasa (MSG, Gula,
natrium, dll) dalam jumlah yang cukup banyak.
Slow Food
sendiri merupakan istilah yang mengarah pada makanan yang diolah secara
langsung walaupun dalam waktu pengolahannya memerlukan waktu yang tidak singkat.
Slow Food umumnya bahan makanan yang diperoleh
akan diolah secara langsung, oleh karena itu membutuhkan waktu yang lama. Jenis
makanan kategori ini dapat dilihat pada makanan olahan rumahan, jajanan pasar,
dan makanan yang bahannya diolah secara langsung sebelum dikonsumsi. Slow food
sendiri memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, kelebihannya yakni
sebagai seorang yang akan mengkonsumsi makanan tersebut tentu saja kita dapat
mengontrol zat dan bahan makanan apa saja yang akan kita peroleh, sesuai untuk
tubuh kita apa tidak, rasanya pasa apa tidak, mencegah penggunaan bahan-bahan
kimia. Mengurangi resiko kontaminasi, dan lain lain. Kekurangannya sendiri waktu
pengolahan dengan waktu yang lama, dan rasa makanan yang dihasilkan mungkin
berbeda-beda untuk sebagian orang, karena sifatnya mengolah makanan secara
pribadi maka rasanya pun akan bersifat subjektif(jadi ketika makanan tersebut
dikonsumsi dengan orang lain, mungkin orang lain tersebut tidak cocok dengan
rasa yang terima).
Secara
personal kita tidak dapat melarang kebiasaan makan seseorang ketika mereka
telah mengetahui dengan jelas dampak ataupun manfaat yang akan mereka dapatkan
ketika mengkonsumsi sesuatu, oleh karena itu makan yang ingin kalian ingin
makan. Namun sekedar saran jika dimungkinkan baiknya mengkonsumsi makanan yang
bersifat slow food, ataupun yang diolah sendiri secara alami, karena dapat
menurunkan resiko makanan yang kita konsumsi merupakan makanan yang tidak
sehat. Namun bila tubuh memiliki “desaire” untuk mengkonsumsi makanan fast food
baiknya, manajemen diri agar memiliki waktu untuk mengkonsumsi fast food tersebut,
dan upayakan untuk mencari fast food yang tidak terlalu “Unhealthy”.
Komentar
Posting Komentar